:::: MENU ::::

Blog tentang materi IT atau ilmu teknologi.

  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

" Berbagilah Walau Setetes "

Wednesday 3 April 2019





Didalam menu wireless MikroTik terdapat berbagai macam tool-tool yang digunakan untuk mendukung kinerja dari fitur wireless.  Diantaranya yaitu Access List (AP) dan Connect list (Station).  Kali ini kita akan membahas Access List.

Access List merupakan sebuah tool yang digunakan di sisi AP (Access Point) untuk melakukan filtering koneksi dari client. Sehingga AP dapat menentukan client mana saja yang bisa terkoneksi berdasarkan MAC Address dan juga signal-range


Untuk langkah konfigurasi nya kita harus membuat Access Point terlebih dahulu.
Jika belum mengerti bisa lihat di Konfigurasi WLAN mode Access Point di Mikrotik.

Pada bagian digambar ini.

 







kita perlu melakukan uncentang pada Default Authenticate dan Default Forward untuk melakukan kebijakan policy di Access List.

Sekilas info aja :
"Default Authenticate"digunakan untuk client wireless yang hendak terkoneksi, jika tidak dicentang router tidak akan langsung mengijinkan client tadi interkoneksi, namun router akan melihat kedalam tabel access-list untuk mengecek apakah ada kebijakan yang diterapkan untuk client tadi.

Sedangkan "Default Foward" untuk menentukan kebijakan apakah antar client wireless akan diijinkan untuk saing interkoneksi atau tidak. Terkadang untuk alasan security admin perlu mematikan opsi default-foward. Misal untuk menangkal NetCut, netcut berkerja dengan menyerang perangkat client lain yang sudah terkoneksi, dengan mematikan opsi default-foward, netcut tidak akan bisa menyerang client lain yang masih dalam 1 AP.

Sekarang beralih ke menu IP>Wireless>Access List kemudian klik +. Dan buat rule kurang lebih seperti berikut.



Pada properties access-list ini, terdapat beberapa parameter diantaranya :
  • Interface : Di interface mana access-list ini berlaku. Jika misalnya ada beberapa interface yang berjalan sebagai access point. Jika dipilih "all" maka akan berlaku di semua interface.
  • Signal Strength Range : Range signal client yang diijinkan untuk terkoneksi. Contoh kasus misalnya signal client yang buruk, akan menganggu client lain yang sudah terkoneksi karena interface wireless akan mencoba mencari modulasi terbaik untuk client tersebut agar bisa mendapatkan signal yang bagus. Admin bisa membuat kebijakan agar hanya client yang mendapatkan signal yang bagus yang bisa terkoneksi sehingga wireless bisa lebih stabil.
  • AP Tx Limit : Membatasi throughput wireless ketika access-point mengirim data ke client.
  • Client Tx limit :  Membatasi throughtput client ketika transmit ke access point.
  • Authentication : Menentukan kebijakan apakah client boleh terkoneksi ke access point atau tidak.
  • Fowarding : Menentukan kebijakan apakah antar client wireless bisa interkoneksi atau tidak.
  • Private key, Pre-Shared Key, dan Management Protection Key : Menentukan security key yang hanya berlaku untuk client tersebut. Dikombinasikan dengan fitur wireless security.
  • Time : Untuk menentukan kapan rule access-list tadi dijalankan. Admin jaringan bisa membuat kebijakan kapan user bisa terkoneksi dengan access point, dan kapan akan diputus dari access-point. 
 Untuk pengecekan, cek di tabel "Registration" pada menu Wireless untuk melihat client yang sudah terkoneksi dengan interface wireless.

Ok, sampai segini tutorial dari saya, terimakasih.

0 komentar:

Fail Over dengan Recursive Gateway di MikroTIK

Mikrotik Mensupport adanya 2 link atau lebih, kita bisa mengaturnya  untuk menggunakan kedua-dua nya atau mengunakan salah satu nya, dengan...

Advertisement

" Jasa REMOTE JARINGAN berbasis LAN ( Mikrotik, Tenda, Totolink, TP-LINK, Ubiquiti, Linksys )
A call-to-action text Contact us